Peringatan keras terkait tercapainya "deal" antara Amerika Serikat dengan Iran dalam sengketa atom Iran yang dilontarkan pidato PM Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres AS justru mendukung posisi jururunding atom Iran dalam perundingan terbaru di Swiss. Sejumlah harian internasional menyoroti tema ini dengan tajam dalam komentarnya.
Harian Belanda NRC Handelsblad yang terbit di Amsterdam berkomentar: Undangan kubu Partai Republik AS kepada PM Israel Netanyahu untuk berpidato di Kongres, menjadikan tema kampanye di Israel maupun di AS hanya berkisar pada dua tema: Iran dan keamanan Israel. Sikap ngotot Netanyahu justru mendorong para jururunding Iran dalam perdebatan sengketa atomnya untuk dapat mencapai kompromi. Secara moderat para jururunding atom Iran bisa menunjukan, bahwa yang bersikap menggelikan dalam sengketa atom itu adalah Israel bukan Iran. Dengan begitu, hal tersebut di dalam negeri dapat memudahkan para jururunding mengajukan alasan pembenaran bagi tercapainya sebuah "deal" dengan AS, sepahit apapun kompromi itu bagi Teheran.
Harian Austria Der Standard menulis komentar berjudul kesepakatan dengan Iran akan segera terwujud. Lebih lanjut harian yang terbit di Wina itu menulis, PM Israel Netanyahu mengambil risiko, makin memperburuk hubungan yang sudah tegang dengan Amerika Serikat dengan menyerang politik Iran dari presiden Obama.
Niat Terselubung Iran?
Sejak bertahun-tahun memperluas know-how di bidang teknik nuklir. Badan energi atom internasional-IAEA meyakini, Iran hingga paling tidak hingga tahun 2010, berusaha membuat bom atom.
Ingin Bukan Berarti Bisa
Tapi juga diketahui, untuk memproduksi senjata atom yang berfungsi, termasuk sistem roket peluncurnya, merupakan tantangan teknologi sangat berat. Sederhananya, ada lima langkah yang harus ditempuh, dan tidak semua negara memiliki kemampuan ituLangkah Pertama : Material
Untuk membuat bom atom diperlukan unsur Uranium yang diperkaya atau Plutonium dengan kemurnian tinggi. Dalam hal ini Iran memiliki cukup cadangan Uranium, misalnya dari pertambangan Sarghand, yang ditambang untuk reaktor nuklir sipil. Artinya syarat pertama sudah terpenuhi.
Langkah Kedua : Pengayaan Uranium
Uranium harus diperkaya menggunakan peralatan sentrifugal gas, agar lebih mudah meluruh. Untuk senjata atom, diperlukan pengayaan hingga 85 persen. Iran membeli sentrifugal canggih itu dari luar negeri, lewat perusahaan bayangan. November 2012 dilaporkan, Iran sudah mencapai tingkat pengayaan 20 persen.
Langkah Ketiga : Hulu Ledak Nuklir
Uranium yang diperkaya kadar tinggi saja tidak cukup, untuk membuat bom atom yang bisa meledak. Para teknisi dan insinyur juga harus mampu mencetak logam berat itu menjadi bentuk tententu, agar lewat impuls terarah, bisa dipicu reaksi berantai. Sejauh ini tidak diketahui, apakah Iran sudah menguasai teknik ini.
Langkah Keempat : Pemicu Ledakan
Teknik pemicu ledakan pada bom atom mirip sumbu peledak senjata konvensional. Iran sudah menguasai tekniknya. Selain itu, para ilmuwan Iran sudah membuat model algoritma dan melaksanakan ujicoba simulasi sifat-sifat hulu ledak.
Langkah Kelima : Sistem Roket Pengangkut
Iran juga sudah sukses mengujicoba roket yang bisa dimuati hulu ledak nuklir. Roket jarak menengah Shabab-3 sebuah varian dari roket Korea Utara Nodong-1, mampu mencapai sasaran sejarak 2000 kilometer.
Keinginan Memiliki Senjata Nuklir
Tanpa pengawasan, sebuah program atom untuk tujuan sipil nyaris tidak bisa dibedakan dari yang bertujuan militer. Pada dasarnya instalasi tekniknya sama. Pertanyaan apakah Iran mampu membuat bom atom, atau sudah direalisasikan, jawabannya sangat tergantung dari keinginan para penguasa di negara itu.
Israel memposisikan dirinya menjadi sebuah partai politik Amerika. Hal ini memicu kecaman dan hantaman keras dari kelompok pragmatis. Dan satu hal makin nyata, dengan itu, kesepakatan atom antara AS dengan Iran juga makin terlihat bisa terwujud.
Harian Denmark Politiken juga menulis komentar senada. Lebih baik tercapai kesepakatan yang tidak sepenuhnya sempurna ketimbang tidak ada deal apapun dengan Iran, tulis harian yang terbit di Kopenhagen itu dalam tajuknya. Pasalnya alternatif lain kelihatan jauh lebih buruk, yakni pecahnya perang baru di Timur Tengah yang sudah kacau balau. Dunia akan jadi lebih baik, jika dalam sengketa atom dengan Iran juga dilakukan aksi timbal balik, mencabut semua sanksi sebagai imbalan dari sebuah kesepakatan.
Harian Spanyol El Pais yang terbit di Madrid berkomentar : Netanyahu mungkin tidak salah, bahwa perundingan sengketa atom dengan Iran sangatlah penting. Tapi harus diingat, semua pihak tidak boleh melakukan kesalahan perhitungan dan strategi. Pasalnya stabilitas di Timur Tengah dan perimbangan kekuatan atom di dunia yang menjadi taruhannnya. Karena itulah, tema sengketa atom Iran tidak boleh hanya dijadikan tema politik dalam negeri sebuah negara saja.
via: dw.de/indonesia
via: dw.de/indonesia
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
ReplyDeleteKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com