5 Faktor Non Diet yang Dapat Menurunkan Berat Badan

Apakah Anda hanya memprogramkan diet untuk menurunkan berat badan? Bukan hanya diet yang dapat menurunkan berat badan tapi banyak faktor lainnya yang dapat mempengaruhi berat badan, mulai dari jajanan sehari-hari sampai faktor genetik. Hiduo sehat merupakan faktor utama untuk mendapatkan berat badan yang stabil dan normal bagi tubuh Anda. Penelitian menunjukkan bahwa sejumlah faktor gaya hidup dan lingkungan lainnya juga memainkan peran dalam mempengaruhi metabolisme dan menurunkan berat badan.
Berikut adalah lima faktor non diet untuk menurunkan berat badan yang telah saya himpun, dan tips untuk mengatasinya.

1. Aditif buatan
Georgia State University Baru saja merilis penelitian yang menemukan bukti bahwa pengawet buatan yang digunakan dalam banyak makanan olahan dapat berhubungan dengan masalah metabolik, seperti intoleransi glukosa dan obesitas. Ditetiliti pada tikus yang secara genetik rentan terhadap penyakit usus inflamasi, bahan kimia dapat menyebabkan peningkatan penyakit dan frekuensi masalah metabolisme. Para ilmuwan percaya bahwa dampaknya dapat berhubungan dengan perubahan bakteri usus. Ketika bahan kimia memecah lendir yang melapisi dan melindungi usus, bakteri yang tidak sehat bersentuhan dengan sel usus, yang dapat memicu peradangan, dan menghasilkan perubahan metabolisme.
Mengatasinya : ini merupakan penelitian awal, mulailah untuk membaca label makanan dan makan makanan yang lebih bersih. Ketika membeli apa pun baca daftar bahan pertama. Filosofinya adalah bahwa hal ini seperti membaca resep yang biasa Anda siapkan di dapur Anda sendiri.

2. Kerja shift
Para peneliti dari University of Colorado di Boulder menemukan bahwa orang yang bekerja shift malam membakar lebih sedikit kalori selama periode 24-jam dibandingkan mereka yang bekerja jadwal normal. Perbedaannya dapat menyebabkan penambahan berat badan, bahkan tanpa peningkatan kalori. Dengan kata lain, ketika Anda membuang ritme sirkadian tubuh Anda, diet normal Anda tiba-tiba bisa menjadi berlebihan karena perlambatan metabolisme. Penelitian ini menemukan hubungan antara regulasi jam tubuh, bakteri usus, dan metabolisme. Ketika tikus menerima bakteri usus dari manusia, tikus ini bertambah besar berat badan nya dan memiliki kadar gula darah tinggi yang tidak normal.
Mengatasinya : Jika Anda bekerja ketika kebanyakan orang sedang tidur, atau Anda melakukan perjalanan melalui zona waktu yang berbeda, makan makanan kaya nutrisi yang dapat membantu meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan tingkat metabolisme, dan mengatur rasa lapar, termasuk sayuran segar dan buah-buahan, kacang-kacangan , jahe, dan cabai.

3. Stress berat
Peneliti dari University College London menemukan bahwa selama empat tahun, orang-orang yang mengalami stress, berat badan nya bertambah, sementara mereka yang tidak stress, tidak bertambah. Studi lain dari Renison University College di University of Waterloo menemukan bahwa selama lebih dari lima bulan, wanita yang hidup dengan orang yang dicintai dan penting berat badan mereka dapat lebih stabil.
Mengatasinya : Anda mungkin tidak dapat mengontrol jenis atau jumlah dukungan yang Anda terima dari orang lain, tapi ada teknik yang efektif untuk meningkatkan pola pikir pribadi Anda. Sebagai contoh, berlatih meditasi mindfulness telah terbukti membantu mengurangi stres, menurunkan hormon kelaparan, dan mencegah kenaikan berat badan.

4. Bahan kimia lingkungan
Ini mungkin tampak aneh untuk seorang profesor nutrisi untuk mempelajarinya. Tapi satu profesional seperti di University of New Hampshire menemukan bahwa zat kimia ini ditemukan dalam segala hal dari furnitur untuk karpet dan elektronik dapat memicu metabolisme dan masalah hati yang dapat menyebabkan resistensi insulin, penyebab utama obesitas. Dibandingkan dengan kelompok yang terkontrol, tikus yang terkena bahan kimia ini mengalami perubahan fisiologis yang dramatis. Hanya dalam satu bulan, kadar enzim utama yang bertanggung jawab untuk gula dan metabolisme lemak turun hampir 50% dalam hati tikus. Menurut peneliti, rata-rata orang memiliki sekitar 300 bahan kimia buatan dalam tubuhnya.
Mengatasinya : Anda tidak dapat menghindar dari bahan kimia sintetis, tetapi Anda dapat membatasi. Anda sekarang dapat menemukan produk alami di hampir setiap kategori belanja, termasuk kosmetik, kebersihan tubuh, mainan, dan barang-barang rumah tangga. Untuk itu, periksa sumber daya dan panduan dari organisasi seperti Environmental Working Group.

5. Genetika
Ini bukan suatu hal baru bahwa tubuh kita sebagian besar mirip dengan orang tua kita, tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa jenis bakteri yang hidup dalam sistem pencernaan kita juga dipengaruhi oleh genetika. Ini merupaka temuan penting, karena semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa bakteri usus sangat terkait dengan pengendalian berat badan. Para ilmuwan di King College London menemukan bahwa kembar identik memiliki jumlah yang sama untuk jenis tertentu pada bakteri usus, dibandingkan dengan kembar non-identik. Hal ini menunjukkan bahwa gen sangat mempengaruhi bakteri, karena kembar identik berbagi 100 persen gen mereka, sementara kembar non-identik berbagi sekitar 50 persen gen mereka. Mereka juga menemukan bahwa beberapa jenis tertentu bakteri tumbuh paling dipengaruhi oleh genetika, dan jenis itu sangat berkorelasi dengan berat badan. Bahkan, para peneliti menerapkan bakteri ini untuk sistem pencernaan tikus yang menyebabkan hewan tersebut bertambah berat badan nya dari pada hewan yang tidak menerima bakteri.
Mengatasinya : Anda tidak dapat mengubah genetika Anda, tapi ada banyak penelitian sekarang tentang bagaimana Anda dapat mengubah bakteri usus yang baik untuk Anda. Strategi utamanya hindari makanan buatan dan olahan, dan mulai untuk lebih condong pada makanan nabati, termasuk sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan makanan fermentasi seperti kimchi dan asinan kubis.

original sourc: anggurberry.com